A. Tahap - tahap Penjualan Online
Secara
umum, ada 5 Tahapan yang mesti dilakukan jika kita ingin sukses
berbisnis online. 5 Tahapan ini berlaku jika kita ingin menjalankan
bisnis produk sendiri secara online, maupun menjual produk orang lain
juga secara online (affiliate program).
Berikut adalah kelima tahapan tersebut :
Menetapkan Ide untuk Berbisnis
Tidaklah
susah untuk menetapkan ide bisnis apa yang bisa kita jalankan di
internet. Setahu saya, orang Indonesia itu selalu kebanyakan ide. Lihat
saja jika ada acara diskusi di kantor, kampus, seminar, pelatihan, atau
pada perkumpulan-perkumpulan profesi.
Yang
paling sulit adalah bagaimana menjalankan ide tersebut agar menjadi
sebuah Bisnis Riil, bukan hanya sekedar “Rencana”. Karena yang kita
bahas adalah masalah bisnis, tentu ide tersebut haruslah yang bisa
menghasilkan income alias duit.
Kemampuan
kita untuk menjalankan ide tersebut menjadi sebuah bisnis terkadang
masih menjadi kendala terbesar bagi orang Indonesia.
Anda
bisa mendapat ide bisnis dari pergaulan sehari-hari, melihat berita di
media massa, atau mengikuti forum-forum diskusi, seminar, dsb.
Anda
juga bisa mendapat ide dari apa yg dibutuhkan orang saat ini. Ide juga
bisa muncul dari hobi anda, keahlian anda, latar belakang pendidikan
anda, atau minat anda terhadap suatu permasalahan.
Satu
hal yang istimewa di bisnis online, jika Anda tidak mempunyai ide sama
sekali, sementara Anda ingin berbisnis, maka internet bisa menunjukkan
Anda jalan keluarnya. Banyak website di Indonesia dan dunia yg bisa anda
jadikan rujukan untuk mencari ide berbisnis.
Melakukan Riset Pasar tentang Prospek Bisnis
Riset di bisnis online berguna untuk mengetahui seberapa besar pangsa pasar produk Anda aatau produk affiliate Anda.
Jika
kita melakukan riset lewat google atau website analisa khusus, maka
kita akan tahu berapa ribu orang calon pencari produk kita dalam
sebulan.
Jika
kita sudah tahu seberapa banyak para pencari topik atau produk kita,
maka kita akan yakin produk yang akan dijual pasti banyak peminatnya.
Kita
juga akan menggetahui seberapa besar anggaran promosi yg akan kita
keluarkan. Karena promosi yang kita keluarkan menghasilkan keuntungan
yang berlipat-lipat jika barang tersebut laris dibeli orang lain.
Menyiapkan Bahan-bahan Penunjang untuk Menjalankan Bisnis
Bahan-bahan penunjang bisnis online sama pengertiannya dengan bahan-bahan untuk mengisi toko kita nanti.
Jika
di toko offline (misal toko pakaian), bahan yang kita perlukan
barangkali berupa rak penyimpanan baju, hanger untuk gantungan baju,
patung untuk model pakaian, etalase kaca, cat dinding yang menarik,
sinar lampu yang terang, dan terakhir adalah pakaian itu sendiri sebagai
inti dari jualan kita.
Jika
di toko online, bahan utama yang kita perlukan sebagai isi toko adalah
tulisan atau artikel yang menjelaskan tentang toko (website) kita.
Bahan lain yg diperlukan yaitu gambar-gambar yang menunjang ide toko
kita, video yg menggambarkan produk kita, dan terakhir adalah produk apa
yang ingin di jual sebagai inti sumber penghasilan kita.
Jika
kita ingin menjual produk sendiri, baik produk barang atau jasa,
tentunya produk sendiri tersebutlah yang kita tampilkan di website.
Jika
kita tidak punya produk sendiri, tentunya kita menjual produk orang
lain. Menjual produk orang lain dalam dunia online dikenal sebagai
sebutan affiliate atau reseller.
Sebagai affiliate, biasanya kita mendapat komisi bagi hasil antara 50%-75% untuk setiap penjualan yang terjadi lewat link kita.
Jika
kita tidak ingin menjadi affiliate yang kerjanya menjual (Pay Per
Sale), kita bisa pilih affiliate lain yaitu Affiliate PPC atau Affiliate
PTC.
PPC
(Pay Per Click) dan PTC (Paid To Click) adalah sama-sama perusahaan
Per-iklan-an. Mereka menjadi perantara pemasangan iklan dari perusahaan
pengiklan. Kita akan dapat komisi bagi hasil jika diterima menjadi
affiliate mereka.
Apa kerja kita pada PPC dan PTC?
Pada
PPC, kita cukup membuat sebuah Website/Blog menyangkut topik apa saja
sesuai dengan ide kita tadi. Lalu kita sediakan tempat di website agar
iklan PPC dapat tampil di website kita. Kemudian kita 'undang'
pengunjung menjadi pembaca setia di website. Ketika ada pengunjung yang
tertarik untuk meng-klik iklan PPC yang ada di website kita, maka kita
mendapat komisi per klik yang dilakukan oleh pengunjung. Kita sendiri
tidak boleh meng-klik, nanti bisa di D.O apabila ketahuan.
Pada
PTC, kita akan dibayar jika melakukan sendiri klik iklan pada
perusahaan PTC. Kita klik iklan pada website Perusahaan PTC, maka kita
akan dapat komisi. Untuk dapat komisi yang lebih besar, kita harus
mengajak orang lain juga meng-klik setiap hari seperti kita. Untuk
setiap klik orang lain di bawah 'ajakan' kita, maka kita dibayar 50%
komisi. Perusahaan PTC akan tahu orang yang kita ajak karena kita diberikan link khusus yang berbeda satu sama lain.
Membuat Website sebagai Identitas Perusahaan
Jika
semua bahan-bahan penunjang sudah kita siapkan, maka tugas kita yg lain
adalah membuat website (toko). Sebenarnya untuk pemula, memuat blog
juga boleh.
Ingat,
website adalah identitas perusahaan kita. Segala transaksi bermula dari
website kita. Jika Anda sudah punya website, Anda boleh merasa seperti
sudah punya perusahaan. Tak perlu NPWP, tak perlu ijin usaha seperti
TDP, SIUP, dan sebagainya.
Yang Anda perlukan pada sebuah website adalah nama domain dan sewa hosting.
Website adalah rancangan toko kita yang telah kita isi dengan berbagai bahan penunjang seperti yang disebutkan di atas.
Domain adalah nama website atau toko kita agar bisa dibuka/diketik orang di internet.
Hosting
adalah perusahaan tempat kita menyewa ruang atau space toko di dunia
online. Misalnya di dunia offline (misal bisnis di Mall), jika Anda
sudah siapkan rancangan toko, isi toko, dan nama toko, maka Anda
membutuhkan izin pihak pengelola Mall untuk berdagang di Mall tersebut.
Izin
tersebut berupa izin penyewaan toko selama setahun atau anda beli toko
di Mall tsb. Nah, setelah dapat izin yg ditandai dengan serah terima
kunci, maka barulah Anda bisa berdagang.
Jika
di bisnis online, website Anda akan bisa 'mengudara' setelah mendapat
persetujuan pihak perusahaan hosting sebagai penyedia space toko online.
Cukup
dengan menyewanya per tahun, maka website Anda akan bisa dilihat dari
tempat manapun di dunia ini sepanjang masih ada sambungan internet.
Melakukan Promosi untuk Mengundang pengunjung
Promosi
adalah hal yang paling penting untuk mengundang orang datang ke website
Anda. Baik dia sebagai calon pembeli, atau pun sebagai pengunjung yang
melihat-lihat saja.
Jika
di dunia offline, pengunjung yang datang ke toko kita tidak berdampak
serius terhadap penjualan jika mereka tidak beli. Namun di dunia online,
pengunjung yang beli atau tidak beli akan berdampak bagus terhadap
website Anda. Baik dampak penjualan langsung dari produk Anda, maupun
dampak tidak langsung dari pemasukan iklan, rating website Anda, atau
penjualan di kemudian hari. Nanti akan Anda ketahui jika sudah menjadi
member RWP.
Agar orang se-Indonesia tahu Anda memiliki website, maka Anda harus mengundang mereka datang berkunjung.
Mengundang pengunjung datang ke website kita bisa dilakukan dengan 2 cara, promosi gratis dan promosi berbayar.
Promosi gratis dikenal dengan istilah SEO (Search Engine Optimation)
SEO
adalah memanfaatkan fasilitas pencarian google agar website kita tampil
di halaman utama pencarian google. Atau setidaknya website kita dapat
diindeks. Karena google mempunyai semacam algoritma yang dapat melacak
(spider) seluruh halaman website yang ada di dunia ini.
Promosi Berbayar
Jika
Anda punya sedikit dana promosi, maka promosi berbayar akan lebih cepat
mendatangkan pengunjung. Promosi berbayar artinya kita memasang iklan
di berbagai website iklan atau perusahaan perikanan.
Semakin
seringnya saya transaksi finansial via internet membuat saya belajar
tentang banyak hal yang menyangkut sistem dan prosedur serta standar
keamanan yang diterapkan beberapa situs e-commerce, maupun standar
keamanan yang diberlakukan oleh pihak perbankan di internet. Pengalaman
telah mengajarkan banyak hal kepada saya.
Hem, kalau sebagian besar orang banyak yang masih takut-takut akses finansial perbankan apalagi bertransaksi di internet pakai internet banking maupun transaksi online, semisal belanja barang online atau ke luar negeri pakai kartu kredit maupun PayPal, tidak demikian halnya dengan saya. Kok bisa? Karena transaksi e-commerce di internet sudah seperti mainan saya sehari-hari karena sudah menjadi profesi kedua saya dalam mencari makan, ngasong online di internet.
Nah, terkait masalah transaksi online ini, saya ingin bercerita kepada Anda. Kemarin ada salah satu pengomentar anonim meninggalkan komentarnya di salah satu artikel saya yang ini, “Tips Cara Mudah Belanja Barang di Amazon dan eBay”. Pengomentar tersebut bercerita katanya habis dibobol kartu kreditnya di Amazon. Ada transaksi ilegal yang dilakukan oleh pembobol yang memakai data kartu kreditnya untuk berbelanja di Amazon. Lalu dia bertanya ke saya bagaimana cara melaporkan hal ini ke Amazon.
Sebetulnya rata-rata standar keamanan situs e-commerce apalagi sekelas Amazon sudah sangat baik jadi saya pun ragu kalau semudah itu dibobol oleh pembobol. Kecuali kalau bobolnya akibat dari kecerobohan usernya sendiri yang kurang berhati-hati. Karena hampir semua situs e-commerce menggandeng pihak ketiga semacam Verisign yang sudah terkenal reputasinya untuk memastikan lalu-lintas dan kemanan data usernya aman dengan mengenkripsi datanya jadi sangat lah sulit untuk dibajak.
Alasan lainnya, setiap situs e-commerce maupun situs perbankan, baik bank lokal maupun bank sekelas PayPal selalu memberikan alert email setiap kali Anda selesai transaksi finansial. Jadi setiap ada penyalahgunaan account si pemiliknya akan langsung diberitahu via email. Contoh bank seperti BCA, BNI, Mandiri dan BRI yang sudah pernah saya coba pakai internet bankingnya pasti akan melaporkan ke nasabah via email setiap kali selesai transaksi. Yang paling secure bank BRI. Setiap selesai logout saya selalu dikirimi alert email berisi pemberitahuan aktivitas saya sewaktu login di internet banking bank BRI.
Contoh lainnya, PayPal. Kebetulan contohnya masih hangat. Kemarin saya baru saja transaksi e-commerce Jasa Pembelian Luar Negeri dengan nilai transaksi cukup besar, untuk ukuran saya, yaitu senilai $2231.04 USD. Hanya dalam hitungan beberapa menit pihak PayPal langsung mengkonfirmasi ke saya by phone untuk menanyakan atau verifikasi apakah benar transaksi yang barusan terjadi saya yang melakukannya.
Saya sampai kaget, maklum Inggris saya masih belepotan jadi sedikit panik waktu ada nomor asing dari nomor luar negeri bernomor +0060376638500 tiba-tiba menghubungi ponsel saya sekitar pukul 12:36 Wib, beberapa saat setelah 12 menit yang lalu habis transaksi menggunakan PayPal. Rupanya PayPal sangat concern terhadap keamanan akun nasabahnya sampai-sampai saat di Amerika sana lagi waktunya enak-enak tidur pun staff mereka tetap stand by ngawasi lalu lintas data nasabahnya sehingga langsung memverifikasi ke saya selaku pemilik accountnya.
Maklum, seumur-umur menggunakan PayPal semenjak tahun 2008, itu adalah transaksi terbesar yang pernah saya lakukan lewat PayPal. Sebelum-sebelumnya paling banter saya hanya transaksi maksimal $600 USD saja. Itupun saya menerima transfer PayPal Balance, bukan mengirim duit keluar.
Hem, kalau sebagian besar orang banyak yang masih takut-takut akses finansial perbankan apalagi bertransaksi di internet pakai internet banking maupun transaksi online, semisal belanja barang online atau ke luar negeri pakai kartu kredit maupun PayPal, tidak demikian halnya dengan saya. Kok bisa? Karena transaksi e-commerce di internet sudah seperti mainan saya sehari-hari karena sudah menjadi profesi kedua saya dalam mencari makan, ngasong online di internet.
Nah, terkait masalah transaksi online ini, saya ingin bercerita kepada Anda. Kemarin ada salah satu pengomentar anonim meninggalkan komentarnya di salah satu artikel saya yang ini, “Tips Cara Mudah Belanja Barang di Amazon dan eBay”. Pengomentar tersebut bercerita katanya habis dibobol kartu kreditnya di Amazon. Ada transaksi ilegal yang dilakukan oleh pembobol yang memakai data kartu kreditnya untuk berbelanja di Amazon. Lalu dia bertanya ke saya bagaimana cara melaporkan hal ini ke Amazon.
Sebetulnya rata-rata standar keamanan situs e-commerce apalagi sekelas Amazon sudah sangat baik jadi saya pun ragu kalau semudah itu dibobol oleh pembobol. Kecuali kalau bobolnya akibat dari kecerobohan usernya sendiri yang kurang berhati-hati. Karena hampir semua situs e-commerce menggandeng pihak ketiga semacam Verisign yang sudah terkenal reputasinya untuk memastikan lalu-lintas dan kemanan data usernya aman dengan mengenkripsi datanya jadi sangat lah sulit untuk dibajak.
Alasan lainnya, setiap situs e-commerce maupun situs perbankan, baik bank lokal maupun bank sekelas PayPal selalu memberikan alert email setiap kali Anda selesai transaksi finansial. Jadi setiap ada penyalahgunaan account si pemiliknya akan langsung diberitahu via email. Contoh bank seperti BCA, BNI, Mandiri dan BRI yang sudah pernah saya coba pakai internet bankingnya pasti akan melaporkan ke nasabah via email setiap kali selesai transaksi. Yang paling secure bank BRI. Setiap selesai logout saya selalu dikirimi alert email berisi pemberitahuan aktivitas saya sewaktu login di internet banking bank BRI.
Contoh lainnya, PayPal. Kebetulan contohnya masih hangat. Kemarin saya baru saja transaksi e-commerce Jasa Pembelian Luar Negeri dengan nilai transaksi cukup besar, untuk ukuran saya, yaitu senilai $2231.04 USD. Hanya dalam hitungan beberapa menit pihak PayPal langsung mengkonfirmasi ke saya by phone untuk menanyakan atau verifikasi apakah benar transaksi yang barusan terjadi saya yang melakukannya.
Saya sampai kaget, maklum Inggris saya masih belepotan jadi sedikit panik waktu ada nomor asing dari nomor luar negeri bernomor +0060376638500 tiba-tiba menghubungi ponsel saya sekitar pukul 12:36 Wib, beberapa saat setelah 12 menit yang lalu habis transaksi menggunakan PayPal. Rupanya PayPal sangat concern terhadap keamanan akun nasabahnya sampai-sampai saat di Amerika sana lagi waktunya enak-enak tidur pun staff mereka tetap stand by ngawasi lalu lintas data nasabahnya sehingga langsung memverifikasi ke saya selaku pemilik accountnya.
Maklum, seumur-umur menggunakan PayPal semenjak tahun 2008, itu adalah transaksi terbesar yang pernah saya lakukan lewat PayPal. Sebelum-sebelumnya paling banter saya hanya transaksi maksimal $600 USD saja. Itupun saya menerima transfer PayPal Balance, bukan mengirim duit keluar.
C. PENERAPAN DAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE DI INDONESIA
Penggunaan internet di masa kini sudah mengalami perkembangan dan
pemberian manfaat yang signifikan pada bidang bisnis. Hal ini terutama
dirasakan oleh perusahaan skala besar karena implementasinya mampu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan terutama bagi
kelancaran proses-proses bisnis. Salah satu jenis implementasi
teknologi, yang sering digunakan untuk meningkatkan persaingan bisnis
dan penjualan produk produk, adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce).
Anonim dalam artikelnya E-Commerce di Indonesia: Tahun 2011 Baru Permulaan Chairman Sharing Vision mengutip pernyataan Dimitri Mahayana menyatakan bahwa perdagangan melalui internet di Indonesia pada 2009 telah mencapai 3,4 juta dolar atau setara dengan Rp 35 triliun. Jumlah ini tentu sebuah angka fantastis yang menunjukkan potensi besar dari sistem e-commerce di Indonesia. Hal ini mendorong Telkomsel untuk mengeluarkan layanan Gapura Shop sebagai forum jual beli online.
Michael Rappa dalam Danang (2011) menyatakan bahwa model bisnis e-commerce terdiri atas:
Brokerage
Lukmana (2011) menyatakan brokerage adalah model bisnis yang menghubungkan antara penjual dan pembeli. Contoh: Kutubuku.com. Saat ini, Gapura Shop belum melakukan kegiatan sebagai broker/penghubung, karena saat ini masih berbentuk fórum jual beli, yang memungkinkan para penjual untuk memasang iklan sebagai upaya melakukan penjualan
Advertising
Model ini merupakan perpanjangan dari model siaran media tradisional. Dalam kasus ini, situs web, menyediakan konten (biasanya gratis) dan jasa (seperti email, IM, blog) yang berisi pesan-pesan iklan dalam bentuk iklan banner. Iklan banner dapat menjadi sumber utama atau satu-satunya pendapatan. Model iklan dikatakan berhasil /baik ketika volume lalu lintas penampil besar atau sangat spesifik, contoh: kaskus.us.
Gapura Shop menggunakan jenis model bisnis ini, karena penjual dapat memasang iklan atas produknya. Adapun revenue yang diperoleh adalah dari MMS untuk upload foto, biaya pasang iklan dan SMS notifikasi.
Infomediary
Data tentang konsumen dan kebiasaan konsumsi mereka sangat berharga, terutama ketika informasi digunakan untuk menargetkan kampanye pemasaran. Data yang dikumpulkan secara independen yaitu tentang produsen dan produk. Berguna untuk konsumen ketika mempertimbangkan pembelian. Beberapa perusahaan berfungsi sebagai infomediaries (perantara informasi) membantu pembeli dan/atau penjual memahami pasar tertentu. Saat ini, sebagai fórum jual Gapura shop belum menggunakan model bisnis infomediary.
Merchant
Grosir dan pengecer barang dan jasa. Penjualan dapat dibuat berdasarkan daftar harga atau melalui lelang, contoh: bukukita.com, bhineka.com, gramediaonline.com. Gapura Shop merupakan fórum jual beli sehingga tidak melakukan penjualan secara langsung kepada pelanggan.
Manufacture (direct)
Perusahaan brick dan mortar yang telah memiliki bisnis sendiri membuat web penjual dengan tujuan:
Affiliate
Berbeda dengan portal umum, yang berusaha untuk mendorong volume lalu lintas ke satu situs. Model afiliasi, memberikan kesempatan pembelian kepada semua orang yang mungkin mengakses. Hal ini dilakukan dengan menawarkan insentif keuangan (dalam bentuk persentase dari pendapatan) untuk situs mitra afiliasi. Gapura Shop saat ini nampaknya belum melakukan Affiliate dengan perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
Community
Kelangsungan hidup model community didasarkan pada loyalitas pengguna. Pendapatan dapat didasarkan pada penjualan produk tambahan dan jasa atau kontribusi sukarela; atau pendapatan yang bisa dikaitkan dengan iklan kontekstual dan langganan untuk layanan premium, contoh: kaskus.us, Indowebster.web.id. Gapura Shop tidak memiliki komunitas dalam pelaksanaan bisnisnya, karena murni hanya sebagai forum jual beli saja.
Subcription
Pengguna secara periodik dikenakan biaya berlangganan terhadap layanan : harian, bulanan atau tahunan. Sehingga hal ini tidak biasa untuk menggabungkan konten gratis dengan konten premium (yaitu : pelanggan atau hanya anggota), co: info ADN. Gapura Shop belum menerapkan model subcription saat ini.
Utility
Layanan didasarkan pada tingkat penggunaan yang sebenarnya. Misalnya digunakan untuk layanan : air, listrik, layanan telpon jarak jauh. Penyedia layanan Internet (ISP) di beberapa bagian dunia beroperasi sebagai utilitas, pembayaran pelanggan untuk menit koneksi, contoh Internet Service Provider. Gapura Shop tidak menggunakan model bisnis ini.
Anonim dalam artikelnya E-Commerce di Indonesia: Tahun 2011 Baru Permulaan Chairman Sharing Vision mengutip pernyataan Dimitri Mahayana menyatakan bahwa perdagangan melalui internet di Indonesia pada 2009 telah mencapai 3,4 juta dolar atau setara dengan Rp 35 triliun. Jumlah ini tentu sebuah angka fantastis yang menunjukkan potensi besar dari sistem e-commerce di Indonesia. Hal ini mendorong Telkomsel untuk mengeluarkan layanan Gapura Shop sebagai forum jual beli online.
Michael Rappa dalam Danang (2011) menyatakan bahwa model bisnis e-commerce terdiri atas:
Brokerage
Lukmana (2011) menyatakan brokerage adalah model bisnis yang menghubungkan antara penjual dan pembeli. Contoh: Kutubuku.com. Saat ini, Gapura Shop belum melakukan kegiatan sebagai broker/penghubung, karena saat ini masih berbentuk fórum jual beli, yang memungkinkan para penjual untuk memasang iklan sebagai upaya melakukan penjualan
Advertising
Model ini merupakan perpanjangan dari model siaran media tradisional. Dalam kasus ini, situs web, menyediakan konten (biasanya gratis) dan jasa (seperti email, IM, blog) yang berisi pesan-pesan iklan dalam bentuk iklan banner. Iklan banner dapat menjadi sumber utama atau satu-satunya pendapatan. Model iklan dikatakan berhasil /baik ketika volume lalu lintas penampil besar atau sangat spesifik, contoh: kaskus.us.
Gapura Shop menggunakan jenis model bisnis ini, karena penjual dapat memasang iklan atas produknya. Adapun revenue yang diperoleh adalah dari MMS untuk upload foto, biaya pasang iklan dan SMS notifikasi.
Infomediary
Data tentang konsumen dan kebiasaan konsumsi mereka sangat berharga, terutama ketika informasi digunakan untuk menargetkan kampanye pemasaran. Data yang dikumpulkan secara independen yaitu tentang produsen dan produk. Berguna untuk konsumen ketika mempertimbangkan pembelian. Beberapa perusahaan berfungsi sebagai infomediaries (perantara informasi) membantu pembeli dan/atau penjual memahami pasar tertentu. Saat ini, sebagai fórum jual Gapura shop belum menggunakan model bisnis infomediary.
Merchant
Grosir dan pengecer barang dan jasa. Penjualan dapat dibuat berdasarkan daftar harga atau melalui lelang, contoh: bukukita.com, bhineka.com, gramediaonline.com. Gapura Shop merupakan fórum jual beli sehingga tidak melakukan penjualan secara langsung kepada pelanggan.
Manufacture (direct)
Perusahaan brick dan mortar yang telah memiliki bisnis sendiri membuat web penjual dengan tujuan:
- Memperpendek rantai distribusi produk dengan akses langsung ke pemakai.
- Meningkatkan pelayanan dan mengetahui kebutuhan pelanggan secrara langsung.
Affiliate
Berbeda dengan portal umum, yang berusaha untuk mendorong volume lalu lintas ke satu situs. Model afiliasi, memberikan kesempatan pembelian kepada semua orang yang mungkin mengakses. Hal ini dilakukan dengan menawarkan insentif keuangan (dalam bentuk persentase dari pendapatan) untuk situs mitra afiliasi. Gapura Shop saat ini nampaknya belum melakukan Affiliate dengan perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
Community
Kelangsungan hidup model community didasarkan pada loyalitas pengguna. Pendapatan dapat didasarkan pada penjualan produk tambahan dan jasa atau kontribusi sukarela; atau pendapatan yang bisa dikaitkan dengan iklan kontekstual dan langganan untuk layanan premium, contoh: kaskus.us, Indowebster.web.id. Gapura Shop tidak memiliki komunitas dalam pelaksanaan bisnisnya, karena murni hanya sebagai forum jual beli saja.
Subcription
Pengguna secara periodik dikenakan biaya berlangganan terhadap layanan : harian, bulanan atau tahunan. Sehingga hal ini tidak biasa untuk menggabungkan konten gratis dengan konten premium (yaitu : pelanggan atau hanya anggota), co: info ADN. Gapura Shop belum menerapkan model subcription saat ini.
Utility
Layanan didasarkan pada tingkat penggunaan yang sebenarnya. Misalnya digunakan untuk layanan : air, listrik, layanan telpon jarak jauh. Penyedia layanan Internet (ISP) di beberapa bagian dunia beroperasi sebagai utilitas, pembayaran pelanggan untuk menit koneksi, contoh Internet Service Provider. Gapura Shop tidak menggunakan model bisnis ini.
Sumber :
http://tulistulisanfiksi.blogspot.com
http://holiskakashi.blogspot.com
http://agies.blogstudent.mb.ipb.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar